MASJID BERNUANSA TIONGKOK DI JAKARTA YANG FENOMENAL
Masjid adalah rumah Allah yang berfungsi sebagai tempat ibadah bagi kaum muslim dan muslimah atau umat islam diseluruh dunia.
Masjid dibangun berdiri tegak diberbagai belahan dunia dan bernuansa arabik, serta dipenuhi ornamen kalimat - kalimat Allah diperbagai sudut.
Selain tempat ibadah umat islam, masjid juga dipergunakan sebagai tempat berkumpulnya warga untuk musyawarah warga dan kegiatan islam lainnya.
Sebagai ciri khas masjid, biasanya akan dibangun ditempat yang luas, serta bisa diakses warga atau umat islam untuk bisa beribadah dengan mudah serta nyaman.
Namun dijakarta ada beberapa masjid yang dibangun ditempat yang mungkin tidak luas dan terletak ditempat yang sempit namun tetap indah.
Biasanya masjid bernuansa arabik, namun dijakarta ada beberapa masjid dibangun ditempat yang sempit dan bernuansa tiongkok.
Kali ini akan membahas tentang wisata religi masjid-masjid yang dibangun ditempat sempit namun tetap indah, tetap bisa digunakan untuk umum.
1. Masjid Bernuansa Dan Bercorak Tiongkok Pertama Adalah Masjid Lautze Yang Dibangun Oleh Warga Keturunan Tiongkok Yang Sudah Lama Dan Lahir Di Indonesia.
Masjid Lautze adalah masjid yang berdiri di sebidang tanah didaerah sawah besar jakarta pusat.
Tidak mirim seperti masjid pada umumnya, namun masjid ini hanya berdiri disebidang tanah dan mirip seperti ruko tempat berdagang ala-ala china.
Awal masjid Lautze didirikan oleh keturunan tiongkok china yang sudah lama dan lahir diindonesia.
Ya, beliau adalah H. Karim Oei, dari beliau lah awal mula berdiri yayasan Masjid Lautze hingga sekarang dan tetap terkenal.
H. Karim Oei adalah seorang china mualaf pada zaman Priseden Pertama yaitu soekarno, beliau semasa hidup juga aktif diberbagai kegiantan islam.
Masjid Lautze dan yayasan sampai saat ini masih berjalan dan diturunkan kepada anak beliau.
Sebuah rumah Allah yang berkonsep tiongkok berdiri megah dibawah tol daerah tanjung priok ini sangat menarik untuk dikunjungi sebagai wisata riligi.
Selain itu masjid yang didirikan oleh pengusaha keturunan tionghua beliau adalah Muhammad Jusuf Hamka pada tahun 2017.
Bangunan masjid ini bernuansa khas tingkok dan diharapkan bisa menjadi wisata religi dan jalan dakwa bagi umat islam dan umat tiongkok lain yang ingin berwisata.
Meskipun dibagun berasitek nuansa tiongkok tetapi masjid ini tetap memiliki konsep islam, dengan bukti bagian atap terdapat 99 asmaul husna.
Beberapa bagian juga juga terdapat beberapa kaligrafi islam yang bercorak mandarin seperti dichina.
Warna khas merah china pun ada serta bangunan yang mirip klenten china tetap dijaga, dan melambangkan bahwa keturunan china tetap islam dan indinesia.
Nah, itu lah masjid yang bernuansa china yang ada di indonesia utamanya dijakarta, yang bisa dijadikan tempat wisata religi serta wisata agama islam dijakarta.
Semoga dengan adanya artikel ini bisa menambah wawasan anda serta menambah ilmu pengetahuan tentang masjid dijakarta yang bernuansa tiongkon.
Comments
Post a Comment